Kepastian kemenangan ganda putra Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto menjadi perhatian publik. Meski demikian, Indonesia tetap belum bisa mengejar ketertinggalan dari China dan Malaysia dalam peringkat dunia bulu tangkis. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan individu belum mampu mengangkat posisi Indonesia dalam persaingan bulu tangkis global.
Walaupun Fajar/Fikri berhasil menang, dominasi mereka tidak cukup untuk menutupi kinerja tim secara keseluruhan. China dan Malaysia masih memimpin di bidang lain, terutama di tunggal putra dan ganda campuran. Kemenangan Fajar/Fikri hanya menambah satu poin pada total kemenangan Indonesia.
Data dari BWF menunjukkan bahwa China mendominasi hampir semua sektor. Malaysia juga menunjukkan keunggulan, khususnya dalam regenerasi pemain muda yang cepat dan efisien. Indonesia masih berada di belakang China dan Malaysia, meskipun memiliki sejarah kuat dalam bulu tangkis.
Indonesia harus fokus untuk memperkuat tunggal putra dan putri agar bisa mengejar ketertinggalan. Kemenangan Fajar/Fikri perlu didukung oleh sektor lainnya agar daya saing Indonesia meningkat. Para pesaing memiliki atlet muda berbakat yang terus menunjukkan konsistensi.
China sudah lama memberikan perhatian pada pelatihan sejak usia dini dengan sistem akademi yang kokoh. Malaysia mendirikan kerangka pelatihan yang berbasis data dan teknologi. Indonesia perlu menilai kembali sistem pelatihan dan pencarian bakat agar tidak semakin tertinggal.
Sistem turnamen internal yang ada di China membantu para atlet mempersiapkan diri untuk kompetisi besar. Malaysia melibatkan psikolog olahraga serta teknologi untuk menganalisis performa. Indonesia bisa mencoba beberapa model tersebut untuk meningkatkan prestasi di tingkat global.
Pemerintah Indonesia dan PBSI perlu bekerja sama untuk membangun ekosistem olahraga yang lebih solid. Fajar/Fikri bisa dijadikan contoh yang baik, tetapi diperlukan lebih dari sekadar menjadi ikon. Keberhasilan jangka panjang memerlukan dukungan struktur yang menyeluruh.
Kemenangan ini seharusnya dipandang sebagai langkah awal untuk memperkuat bulu tangkis nasional. Jika tidak segera melakukan perbaikan, Indonesia akan terus tertinggal dari China dan Malaysia di masa mendatang. Fajar/Fikri memberikan harapan, namun harapan tersebut memerlukan dukungan yang nyata dan berkelanjutan.