Hamas sedang menilai peta terbaru yang berkaitan dengan penarikan pasukan Israel yang disampaikan oleh mediator, sebagai tanda adanya potensi gencatan senjata baru.
Dilaporkan bahwa Hamas memperhatikan peta penarikan terbaru yang disiapkan oleh mediator internasional. Peta tersebut menunjukkan area Gaza yang masih berada di bawah kendali Israel, termasuk Beit Hanoun, Rafah, dan Shujaiyya.
Mediator, termasuk dari Qatar dan Amerika Serikat, telah memperbarui peta mengenai kendali militer Israel. Zona penyangga yang berjarak antara 390 hingga 1. 100 meter dari Gaza kini menjadi area yang menunggu keputusan Hamas.
Hamas saat ini sedang melakukan diskusi internal mengenai peta tersebut. Ini dianggap sebagai sinyal positif menuju gencatan senjata, terutama jika seluruh faksi Palestina memberikan persetujuan.
Mediatur yang berasal dari Qatar, Mesir, dan AS memiliki peran penting dalam situasi ini. Doha disebutkan membantu menjembatani perbedaan antara Israel dan Hamas.
Salah satu isu utama adalah jumlah tahanan yang akan dibebaskan. Hamas merasa ragu terhadap respons Israel dalam tawaran pertukaran tahanan, termasuk terhadap warga sipil dan jenazah.
Sebuah laporan media Israel menyebutkan bahwa Israel setuju untuk mengurangi zona penyangga menjadi sekitar satu kilometer dari Rafah. Namun, posisi militer di sekitarnya masih menjadi penghalang.
Israel menuduh Hamas memperlambat respons mereka. Sementara itu, Hamas menanggapi dengan menuduh Israel berusaha memperlambat distribusi bantuan dan membuat kesepakatan lebih sulit.
Harian Yediot Ahronot memberikan laporan optimis: “Ada sinyal menggembirakan bahwa kesepakatan dapat dicapai dalam dua minggu. “
Proses negosiasi terbaru dimulai sejak Januari hingga Maret 2025. Hamas dan Israel telah terlibat dalam pertukaran tahanan sambil memulai tahap baru dalam perundingan.
Jika kesepakatan tercapai, kemungkinan besar akan terjadi:
- Penarikan pasukan dari daerah yang padat penduduk.
- Kesepakatan pertukaran sandera akan dilakukan secara bertahap.
- Akses bantuan kemanusiaan ke Gaza akan meningkat.
Peta terbaru menunjukkan adanya kemauan dari Israel untuk berkompromi terkait zona penyangga. Namun, keberhasilan gencatan senjata sangat bergantung pada tanggapan Hamas mengenai tahanan dan kesediaan Israel. Meski ada harapan, kehati-hatian tetap diperlukan.