Malaysia secara resmi menolak calon dubes AS pendukung Israel. Sikap tegas ini disampaikan pemerintah sebagai bentuk penghinaan terhadap kedaulatan dan solidaritas terhadap Palestina.
Malaysia menolak calon duta besar AS karena ia pendukung kuat Israel, melanggar prinsip negara Islam. Penolakan ini untuk jaga kesetiaan politik luar negeri Malaysia.
Beberapa partai politik Malaysia menyuarakan penolakan.
- Amanah Youth: Penunjukan duta ini “penghinaan” terhadap kedaulatan Malaysia.
- Amanah & PAS: Tolak karena dukungannya terhadap rezim Zionis Israel .
Anggota Parlemen Malaysia (PN) mendesak pemerintah gunakan hak agrément. Mereka menganggap pencalonan ini menghina harga diri nasional.
Pemerintah menegaskan akan ikuti prosedur diplomatik. Hingga artikel ini dibuat, belum ada memorandum resmi diajukan ke kabinet, meski wacana pembatalan sedang dipertimbangkan .
Penolakan bisa mempengaruhi hubungan bilateral. Namun Malaysia berdiri pada prinsip kedaulatan, menolak calon yang kontra sikap negara terhadap konflik Palestina .
Malaysia tidak punya hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Negara ini secara konsisten dukung kemerdekaan Palestina dan kutuk pendudukan Israel.
Presiden AS Trump sewaktu itu mencalonkan Nick Adams, tokoh sayap kanan pro-Israel dan tanpa pengalaman diplomatik. Ini memicu kontroversi dan penolakan di Malaysia.
Meskipun menolak calon dubes, Malaysia peringatkan agar kritik tetap hati-hati. Menjaga hubungan AS—partner ekonomi besar—tetap penting .
Malaysia memiliki hak menolak calon melalui proses agrément sesuai Konvensi Wina. Pemerintah dapat menunda atau tolak resmi tanpa konfrontasi publik
Publik Malaysia dan organisasi pro-Palestina mendukung penolakan. Mereka berharap pemerintah menegaskan posisi terhadap calon pendukung Israel tersebut .
Malaysia menolak calon dubes AS karena posisi pro-Israel. Pemerintah nyatakan ini penghinaan terhadap kedaulatan. Proses agrément berlangsung; publik dan politisi mendukung tindakan ini.