Makan pagi di Disneyland lebih dari sekadar sarapan.
Ini adalah bagian dari pengalaman istimewa yang ditawarkan oleh taman hiburan terkenal ini.
Namun, siapa yang menyangka bahwa biaya sarapan bisa mencapai Rp15 juta bagi setiap orang?
Pengalaman ini biasanya ditawarkan dalam paket khusus seperti “Princess Breakfast Adventure“ di Disneyland California.
Harga yang mengejutkan itu tidak termasuk biaya tiket masuk ke taman, pajak, atau tip.
Banyak pengguna internet menyebutnya sebagai sarapan “setara gaji bulanan“.
Tidak mengherankan jika banyak pengunjung lokal berpikir dua kali sebelum mencobanya.
Ada beberapa alasan utama mengapa harga sarapan di Disneyland begitu tinggi.
Pertama, tempat dan suasana adalah bagian dari daya tariknya.
Saat sarapan, Anda akan dikelilingi oleh karakter Disney seperti Cinderella dan Belle.
Kedua, makanan disiapkan oleh koki profesional dengan kualitas tinggi.
Setiap hidangan, bahkan untuk anak-anak, dirancang agar menarik dan lezat.
Ketiga, paket tersebut bersifat terbatas dan hanya tersedia dalam jumlah tertentu setiap harinya.
Banyak yang ingin tahu mengapa harga sarapan bisa sangat mahal.
Hal ini menimbulkan perdebatan mengenai nilai pengalaman dan pengeluaran yang berlebihan.
Harga ini terasa tidak masuk akal jika dibandingkan dengan gaji UMR rata-rata di Indonesia.
Sekali sarapan di Disneyland setara dengan penghasilan sebulan seorang pekerja biasa.
Pertanyaan pun muncul: apakah taman hiburan ini sekarang hanya untuk orang-orang kaya?
Banyak wisatawan dari Indonesia yang lebih memilih untuk hanya berfoto di depan pintu masuk Disneyland.
Bukan karena mereka tidak menyukai tempat ini, tetapi karena biaya masuk, makan, dan produk-produk yang dijual terlalu tinggi.
Beberapa bahkan berpendapat bahwa pengalaman ini hanya cocok untuk orang-orang berduit.
Namun, di sisi lain, ada juga yang merasa ini sebagai pengalaman luar biasa yang hanya bisa didapatkan sekali dalam seumur hidup.
Meskipun biayanya tinggi, sarapan di Disneyland memang menawarkan pengalaman unik.
Pengunjung dapat menikmati makanan mewah dalam suasana yang penuh imajinasi.
Bagi anak-anak, ini adalah kesempatan untuk bertemu karakter favorit dalam suasana ajaib.
Tetapi, apakah pengalaman ini sebanding dengan biaya Rp15 juta?
Beberapa kritikus kuliner menyebutkan bahwa harga tersebut “terlalu tinggi untuk rasa yang biasa saja“.
Sementara itu, yang lain menilai nilai emosional dan suasana sebagai keuntungan tambahan.
Mereka menekankan bahwa Disneyland menawarkan lebih dari sekadar makanan.
Yang ditawarkan adalah fantasi dan kenangan yang tak terlupakan.
Jika Rp15 juta terasa sangat berlebihan, masih ada banyak pilihan makanan lain di Disneyland.
Anda bisa mencoba camilan, makanan cepat saji, atau hidangan lokal yang lebih murah.
Contohnya, churros, turkey leg, atau burger Disney dengan harga mulai Rp100 ribuan.
Beberapa restoran menyediakan menu anak dan paket keluarga.
Dengan perencanaan yang baik, pengalaman kuliner di Disneyland tetap dapat dinikmati.
Blogger dan vlogger sering memberikan tips untuk berhemat saat berkunjung ke Disneyland.
Mulai dari membawa makanan ringan sendiri hingga memilih restoran dengan layanan cepat.
Harga untuk sarapan di Disneyland memang sangat tinggi. Namun, bagi beberapa orang, pengalaman tersebut memiliki makna emosional yang besar. Pertanyaannya adalah: apakah Anda siap untuk mengeluarkan uang untuk mimpi pagi hari ini?
Ungkapan “sarapan Disneyland seharga Rp15 juta” mencerminkan pergeseran dalam nilai liburan. Saat ini, berlibur tidak hanya berkaitan dengan lokasi, tetapi juga berkaitan dengan gaya hidup dan status sosial.
Bagi orang-orang yang berpenghasilan tinggi, mungkin ini hanya sarapan biasa. Namun, bagi kebanyakan orang, ini merupakan kemewahan yang sulit dicapai. Pilihan ada di tangan Anda: apakah ingin mengejar pengalaman luar biasa atau menjaga keuangan agar tetap stabil?