Perubahan iklim global telah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia saat ini. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi suhu bumi secara keseluruhan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam di berbagai belahan dunia. Artikel ini akan membahas dampak perubahan iklim terhadap fenomena cuaca ekstrem, negara-negara yang paling terdampak, serta upaya internasional dalam menangani perubahan iklim.
Perubahan iklim menyebabkan perubahan signifikan dalam pola cuaca global. Fenomena cuaca ekstrem seperti badai tropis, gelombang panas, banjir, dan kekeringan menjadi semakin sering dan intens. Misalnya, di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir besar, sementara gelombang panas yang meningkat menyebabkan kekeringan dan penurunan hasil pertanian. Di wilayah lain, seperti Afrika dan Kepulauan Pasifik, dampak serupa juga dirasakan, dengan banjir dan kekeringan yang mengancam ketahanan pangan dan kehidupan masyarakat.
Selain itu, fenomena seperti pencairan es di kutub utara dan selatan menyebabkan kenaikan permukaan air laut, yang mengancam wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Kenaikan permukaan air laut ini dapat menyebabkan hilangnya habitat alami, kerusakan infrastruktur, dan perpindahan paksa komunitas pesisir.
Beberapa negara sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim meskipun kontribusi mereka terhadap emisi gas rumah kaca relatif kecil. Afghanistan, misalnya, menjadi salah satu negara yang paling terdampak pemanasan global. Negara ini mengalami kekeringan selama tiga tahun berturut-turut yang, dikombinasikan dengan banjir besar, mengakibatkan berkurangnya produksi pangan dan membuat jutaan orang sangat tidak aman pangan.
Negara-negara lain yang juga sangat terdampak termasuk Mozambik, Myanmar, Haiti, Bangladesh, dan Filipina. Negara-negara ini sering menghadapi bencana alam seperti banjir, angin topan, dan kekeringan yang mengancam kehidupan dan mata pencaharian masyarakatnya. Misalnya, di Filipina, lebih dari 185 bencana alam akibat pemanasan global telah terjadi sejak tahun 2000, menyebabkan kerugian ekonomi signifikan dan mempengaruhi jutaan orang.
Indonesia juga termasuk dalam daftar negara yang sangat terdampak perubahan iklim. Negara ini mengalami peningkatan frekuensi bencana alam seperti banjir, angin kencang, dan gelombang tinggi. Selain itu, perubahan iklim juga mempengaruhi sektor pertanian, kesehatan, dan infrastruktur di Indonesia.
Baca Juga: Marinir As di Los Angeles 2025
Untuk mengatasi perubahan iklim, komunitas internasional melakukan berbagai upaya melalui kesepakatan dan kerjasama global. Salah satu tonggak penting adalah Perjanjian Paris yang disepakati pada 2015. Perjanjian ini bertujuan menjaga kenaikan suhu rata-rata global jauh di bawah 2°C di atas tingkat pra-industri. Selain itu, upaya juga dilakukan untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5°C.
Negara-negara peserta berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca. Mereka juga beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim melalui rencana aksi nasional yang disebut Nationally Determined Contributions (NDCs).
Selain Perjanjian Paris, konferensi tahunan seperti Conference of the Parties (COP) menjadi platform penting. COP diadakan di bawah naungan Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC). Melalui COP, negara-negara dapat memperbarui komitmen, berbagi pengetahuan, dan meningkatkan kerjasama menghadapi tantangan perubahan iklim.
Baca Juga: Profil Isabel Azhari Diterima di 3 Kampus Inggris
Perubahan iklim global memiliki dampak yang luas dan kompleks terhadap fenomena cuaca ekstrem, kehidupan masyarakat, dan ekonomi global. Negara-negara yang paling terdampak sering kali adalah mereka yang memiliki kontribusi minimal terhadap emisi gas rumah kaca, namun paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Upaya internasional melalui kesepakatan seperti Perjanjian Paris dan konferensi COP menunjukkan komitmen global untuk mengatasi tantangan ini. Namun, implementasi kebijakan yang efektif di tingkat nasional dan lokal sangat penting untuk mencapai tujuan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Sebagai individu, kita juga memiliki peran dalam mengurangi dampak perubahan iklim dengan mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan energi fosil, mendukung penggunaan energi terbarukan, dan mengurangi limbah plastik. Setiap langkah kecil yang kita ambil dapat memberikan kontribusi positif bagi keberlanjutan bumi.
Baca Juga: Ernest Prakasa Tutup Akun X