Wabup Lembata bertemu dengan pejabat dari Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan untuk membahas rencana pengembangan Sekolah Rakyat. Kerja sama ini meliputi pemerintah pusat dan daerah. Tujuan pemerintah adalah menciptakan sinergi yang komprehensif dalam pengembangan Sekolah Rakyat.
Mengapa kerja sama itu penting dalam pengembangan Sekolah Rakyat? Hal ini karena Kementerian Sosial telah menyiapkan konsepnya. Kementerian Sosial menyebutkan bahwa pelaksanaan Sekolah Rakyat direncanakan mulai tahun ajaran 2025-2026.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Bupati Lembata mengajukan dokumen mengenai usulan lokasi. Frasa kunci diulang: rencana pengembangan Sekolah Rakyat. Lahan bersertifikat menjadi perhatian utama.
Sama seperti daerah lainnya, lahan yang bersih dan jelas harus dipenuhi. Dokumen yang lengkap akan meningkatkan kemungkinan untuk melewati proses verifikasi.
Kementerian Sosial telah menerima banyak usulan lokasi. Hingga April 2025, telah diverifikasi 356 usulan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 53 lokasi dipersiapkan untuk beroperasi pada Juli 2025.
Wakil Bupati Lembata menginginkan agar lokasi di Lembata dapat termasuk dalam tahap awal pengembangan Sekolah Rakyat.
Wakil Menteri Sosial menegaskan bahwa peluncuran Sekolah Rakyat direncanakan pada Juli 2025. Tahap I dari pengembangan Sekolah Rakyat akan mencakup seratus titik baru.
Tahap I akan melibatkan 63 titik Ia dan 37 titik Ib, dengan layanan untuk sekitar 9. 780 siswa.
Program pengembangan Sekolah Rakyat menargetkan siswa dari lapisan 1 dan 2 keluarga yang paling miskin. Semua kebutuhan siswa, mulai dari asrama hingga seragam, akan dibiayai oleh negara.
Kurikulum akan berfokus pada kemampuan dasar serta Bahasa Inggris dan matematika. Setelah mengikuti orientasi, siswa akan siap untuk melanjutkan pembelajaran.
Pengembangan Sekolah Rakyat dikelola melalui kerjasama antar kementerian. Kementerian Sosial bertanggung jawab untuk dana operasional, Kementerian PUPR menangani pembangunan fisik, dan BUMN berperan dalam penyediaan fasilitas teknologi.
Sekolah Rakyat akan memanfaatkan aset yang sudah ada di beberapa lokasi agar dapat segera diluncurkan. Meski begitu, Pemda disarankan untuk menyiapkan lahan permanen seluas minimal 8,5 hektare.
Beberapa daerah seperti Lampung Barat mengalami penundaan karena belum siap dalam penyediaan lahan dan anggaran antara Rp6-25 miliar sesuai lokasi. Dengan demikian, daerah lainnya juga harus memastikan kesiapan agar pengembangan Sekolah Rakyat tidak terhambat.
Pemda harus mempersiapkan proposal yang lengkap, dokumen AMDAL, dan verifikasi kepemilikan lahan.
Wakil Bupati Lembata perlu untuk menyiapkan proposal yang komprehensif. Gunakan lahan bersertifikat yang bebas dari sengketa. Lakukan koordinasi lebih awal dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan agar sesuai dengan format yang diinginkan.
Jangan lupa untuk mengajukan anggaran tambahan untuk sarana dan infrastruktur. Pastikan juga ada dukungan dari masyarakat dan pemangku kepentingan setempat. Semua ini akan membantu keberhasilan pengembangan Sekolah Rakyat di Lembata.
Pengembangan Sekolah Rakyat kini telah memasuki tahap verifikasi dan peluncuran. Wakil Bupati Lembata memiliki peluang besar jika lahan dan dokumen bisa dipenuhi. Dengan kerja sama yang erat bersama Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan, Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu di Lembata.